Jumat, 06 Juni 2014

Hhhhh....

Saya punya banyak kisah, tapi entah kenapa sulit menuangkannya dalam goresan kata. Bahkan diucapkan pun susah. Apa mungkin karena saya sudah terlalu lelah dengan ini semua?

Hari dimana saya kembali bersujud setelah sekian lama saya absen bertemu Tuhan, menjadi hari paling emosional untuk saya. Sudah lama saya tidak menyapa Tuhan, apakah Tuhan marah dengan saya? karena hidup saya terlalu datar dan hampa untuk dijalani atau mungkin saya lupa dan baru ingat menyebut namaNya saat tamu bernama "masalah" datang menemui saya.

Tersadar, meskipun saya lupa tapi Tuhan rupanya masih mengingat saya. Subhanallah, inilah kali pertama saya merasa Ia dekat dengan saya. Dekat sekali. Seperti sahabat yang siap mendengarkan keluh kesah dan siap menyeka tetesan airmata, merengkuh kedalam hangatnya pelukan, bahkan menatap dalam-dalam mata ini sambil mengatakan saya akan kuat menjalani apa yang harus dijalani. Saya belum harus berhenti di sini. Ada cahaya yang akan menunggu saya di suatu tempat. Berjalanlah ke arahnya, meski lelah, meski haus, meski lapar, meski kedua kaki terasa berat, kekuatan itu terus ada menemani saya hingga tiba di titik perhentian. Hati saya berkata seperti itu.

Saya harus berterimakasih kepada "tamu" yang saat itu datang menemui saya. Jika bukan karena dia, mungkin tidak ada yang namanya obrolan tengah malam bersama Tuhan. Saya sudah tenang. Ini yang terbaik untuk saya. Hidup bukan soal meratapi nasib. Berusaha saja menjadi pribadi yang baik.

Jangan dulu matikan saya, sebelum saya bisa mengembalikan harapan, kebahagiaan, dan kebanggaan yang pernah terbersit indah dari wajah orang yang sangat peduli terhadap saya. Bapak.

Semoga hari ini saya bisa melihat bapak tersenyum kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar